Kritik Arsitektur
Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental,Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain. terdiri dari :
1. Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa)
Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).
2. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.
3. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.1. Kritik impresionis dapat berbentuk :
· Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa).
· Caligramme (paduan kata)
· Painting (lukisan)
· Photo image (imagi foto)
· Modification of building (Modifikasi bangunan)
· Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih menyenangkan).
Contoh :
Kritik impressionis
menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya.
MUSEUM TRANSPORTASI
Museum Transportasi merupakan lembaga milik Departemen Perhubungan Republik Indonesia dengan maksud mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta peranannya. Tujuannya memberikan informasi dan tambahan pengetahuan kepada para pengunjung mengenai transportasi dan sejarah perkembangan teknologi transportasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.
Museum ini semula direncanakan hanya untuk Museum Kereta Api namun atas kesepakatan Menteri Perhubungan dan Yayasan Harapan Kita selaku pengelola TMII menjadi Museum Transportasi yang didirikan pada tahun 1984. Peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991 dengan maksud menjadi Lembaga permanen milik Departemen Perhubungan sebagai sarana mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti-bukti sejarah dan perkembangan transportasi serta peranannya dalam pembangunan nasional. Selain itu diharapkan sebagai sarana informasi dan pengetahuan mengenai dunia transportasi, sejarah perkembangan teknologi transportasi, sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.Di museum ini banyak terdapat koleksi dari berbagai jenis moda transportasi dari darat, laut, sungai dan udara dengan kombinasi area di dalam dan luar ruangan.
Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi tradisional masa lampau, mencakup transportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia, berupa alat transportasi sederhana dengan menggunakan tenaga manusia, hewan, atau angin, antara lain cikar, andong, bendi, becak, perahu layar.
Modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan transportasi darat, mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai, danau, dan penyeberangan, berupa alat transportasi yang sudah mulai menggunakan tenaga mesin awal sampai sekarang, antara lain cikar DAMRI yang merupakan armada pertama DAMRI dan berperan pada masa kemerdekaan (tahun 1946) sebagai alat angkut logistik militer di wilayah Surabaya dan Mojokerto.
Modul laut menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transportasi laut yang telah menggunakan mesin, mencakup berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya, dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut, prasarana yang ada dewasa ini, serta peralatan penunjang lain.
Modul udara menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transportasi udara serta perkembangannya dan teknologi peralatan transportasi udara, mencakup pesawat terbang, peralatan transportasi udara, dan peralatan bandar udara.
Khusus untuk transportasi darat koleksi yang banyak ditampilkan adalah berhubungan dengan moda transportasi bus. Bagi anda penggemar bus sangat direferensikan untuk mengunjungi museum ini. Di area outdoor anda akan menikmati koleksi mulai dari minibus jenis oplet, bus wisatadeluxe pertama Perum Pengangkutan Djakarta (PPD) bermesin Mercedes Benz tipe O 302 di tahun 1968 , bus tingkat pertama PPD bermesin Leyland dari Inggris, Bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) bermerek TATA buatan India. Namun sayang kondisi armadanya sudah mulai kurang terawat dengan baik. Ada juga taman lalu lintas lengkap dengan instrumen pengenalan rambu-rambu lalu lintas, yang juga dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan suatu event.
Setelah berkeliling di bagian luar anda dapat naik ke ruangan lantai dua. Sebuah arena pameran koleksi miniatur kayu bus PPD dan DAMRI terpampang rapi dengan berbagao model dan merek. Koleksi photo-photo bersejarah kedua perusahaan pemerintah tersebut tak lupa menghiasi ruangan. Ditambah dengan beberapa dekorasi lukisan dinding menggambarkan suasana dunia transportasi yang beraneka ragam.
Yang paling menarik adalah adanya miliksebuah Cikar DAMRI buatan tahun 1946 yang dalam catatan sejarah merupakan armada pertama yang dii DAMRI yang berperan dalam masa kemerdekaan sebagai alat angkut logistik keperluan militer di wilayah Surabaya. Cikar ini ditarik dengan dua ekor sapi atau kerbo yang di jaman tersebut juga dikorbankan sebagai lauk pauk saat perbekalan habis.
Di langit-langit ruangan berjejer ornamen-ornamen sejarah penemuan teknologi transportasi menjadikan suasana edukasi yang lebih visual bagi para pengunjung museum Transportasi ini. Transportasi darat yang dipamerkan di museum ini sangat banyak ragamnya. Selain bus tentunya ada gerbong kereta api beserta lokomotifnya, becak Siantar, berbagai jenis sepeda, dan banyak lagi.
Di museum Transportasi ini anda juga dapat menjumpai sebuah pesawat DC 9 milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Mercusuar buatan tahun 1879 dan berbagai ragam jenis alat transportasi tradisional Indonesia seperti perahu Banjar khas pedalaman Kalimantan dan perahu Lesung suku Asmat.
· Photo image
Terlihat Fasade Bangunan dari Museum Transportasi, dari segi visual bangunan ini terlihat ciri dari sebuah transportasi lebih filosofis dimulai dari besi saling mengikat, dan penggunaan material finishing penutup dinding yg mencerminkan modernisme dari sebuah era transportasi ide bentuk bangunan visionari.